Bukan Penumpang, Tapi Scatter yang Turun
Namanya Pak Sarno. Umur 52. Setiap pagi dia keliling dari pasar ke alun-alun naik delman warna biru muda yang catnya mulai pudar. Kudanya jinak, penumpangnya kadang sepi. Tapi bukan itu yang bikin dia senyum lebar belakangan ini. Ada hal lain, yang katanya lebih mendebarkan dari nungguin anak sekolah naik ke atas kereta kudanya.
“Awalnya cuma lihat anak-anak main di belakang masjid,” katanya, sambil narik rokok kretek dari kantong kemeja kotaknya. “Mereka pada nyebutin ‘scatter’, ‘gacor’, ‘hitam’, kayak mantra. Saya penasaran.”
Hari itu dia minta tolong cucunya install Mahjong Ways 2. Malamnya, waktu kuda udah dimasukin kandang dan delman parkir di bawah pohon trembesi, dia mulai coba. Iseng. Tapi yang datang malah kejutan.
Scatter Hitam Turun, Dunia Berubah
Putaran pertama biasa aja. Kedua juga. Tapi putaran ketiga... tile-tile warna pastel itu pecah satu-satu, dan di pojokan layar, tiga scatter muncul. Yang terakhir warnanya beda. Hitam.
“Saya sempat kira itu error,” kata Pak Sarno. Tapi saldo naik, tile pecah terus, dan musiknya berubah. Tangannya gemetar. Bukan karena takut, tapi karena nggak ngerti kenapa tiba-tiba yang awalnya Rp20 ribu jadi lebih dari Rp3 juta.
Besok paginya, dia beliin makan kuda pakai uang itu. Sisanya? Ditaruh di celengan ayam warna hijau. Katanya, buat beli taplak baru buat delman.
Gacor Bukan Soal Pola, Tapi Waktu dan Hati
Banyak yang percaya soal jam gacor. Ada yang bilang jam 11 siang, ada yang yakin subuh paling pas. Tapi Pak Sarno punya teori sendiri. Dia bilang waktu terbaik adalah saat hati lagi tenang. Saat angin malam masuk pelan-pelan lewat jendela, dan satu-satunya suara cuma napas sendiri.
Dia gak pernah catat pola. Gak tahu soal swipe kiri atau kanan, apalagi teori delay spin. “Saya cuma pencet sekali, lihat, kalau rasanya pas, ya terusin,” katanya. Sederhana. Tapi justru itu yang bikin dia menang. Atau mungkin, yang bikin dia gak terlalu ambil pusing kalau kalah.
Dan lucunya, setelah menang itu, beberapa tukang becak di sekitar alun-alun ikut unduh Mahjong Ways 2. Mereka minta “diajari”. Tapi Pak Sarno cuma bilang: “Main aja. Jangan mikir terlalu dalam. Kadang yang terlalu pintar malah gak dikasih.”
Ketika Rejeki Datang Lewat Tile Pecah
Yang bikin cerita Pak Sarno menarik bukan cuma soal menangnya. Tapi soal bagaimana ia gak berubah banyak. Dia masih narik delman, masih pakai kemeja yang sama, dan masih nyuapin kudanya sendiri tiap pagi. Tapi sekarang, tiap jeda narik, dia buka HP-nya sebentar. Lihat layar, pencet satu kali, lalu simpan lagi.
“Kadang saya menang. Kadang nggak. Tapi rasanya tetap seru,” katanya, sambil tertawa kecil.